Serbuk
kayu gergajian merupakan salah satu produk sampingan hasil hutan dan
industri kayu. Serbuk kayu gergajian yang selama ini menjadi limbah bagi
usaha penggergajian kayu kini bisa dijadikan menjadi berbagai peluang usaha dan industri kreatif.
Peluang Usaha Serbuk Kayu Gergajian untuk Budidaya Jamur Tiram
Dalam beberapa hasil penelitian
menunjukkan, serbuk kayu gergajian bisa memiliki nilai lebih guna
pengembangan komoditas pertanian sebab sangat cocok sebagai media budi
daya jamur, terutama jenis jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Jamur
tiram sudah sangat populer di masyarakat sebagai bahan makanan yang
lezat dan disukai serta bergizi sebab mengandung protein, lemak, besi,
fosfor, thiamin, riboflavin, niacin, kalsium, kalium, fosfor, natlium
dan besi yang relatif tinggi.
Peluang Usaha Serbuk Kayu Gergajian untuk Budidaya Jamur Tiram
Permintaan pasar akan jenis jamur ini terus meningkat, seiring dengan naiknya harga jual dari jamur tiram tersebut yang bisa mencapai Rp 9.000 - Rp 10.000/kg. Namun teknik budidaya jamur tiram masih belum banyak diketahui masyarakat. Untuk itu sangat perlu memperkenalkan teknik budidaya sederhana yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang belum terberdayakan dalam rangka mengoptimalkan sumberdaya, meningkatkan nilai tambah limbah serbuk kayu, sebagai diversifikasi usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dari kandungan serbuk kayu tersebut ada yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, namun terdapat juga yang menghambat pertumbuan jamur. Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh sebab itu serbuk kayu yang digunakan untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain. Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak mengandung minyak ataupun getah.
Peluang Usaha Serbuk Kayu Gergajian untuk Budidaya Jamur Tiram masih sangat menguntungkan, serbuk kayu gergaji juga lebih mudah ditemui dibandingkan media lain seperti sekam yang memerlukan waktu tertentu. Harga serbuk kayu di tempat gergajian berkisar antara Rp 5.000 - Rp 6.000 perkarung dan selalu tersedia sepanjang waktu. Bagi pemilik gergajian kayu, harga tersebut bisa dibilang cukup lumayan untuk sebuah barang buangan. Dan bagi pengusaha jamur tiram, serbuk kayu gergaji masih menjadi media terbaik saat ini.
Peluang Usaha Serbuk Kayu Gergajian untuk Budidaya Jamur Tiram
Permintaan pasar akan jenis jamur ini terus meningkat, seiring dengan naiknya harga jual dari jamur tiram tersebut yang bisa mencapai Rp 9.000 - Rp 10.000/kg. Namun teknik budidaya jamur tiram masih belum banyak diketahui masyarakat. Untuk itu sangat perlu memperkenalkan teknik budidaya sederhana yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang belum terberdayakan dalam rangka mengoptimalkan sumberdaya, meningkatkan nilai tambah limbah serbuk kayu, sebagai diversifikasi usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dari kandungan serbuk kayu tersebut ada yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, namun terdapat juga yang menghambat pertumbuan jamur. Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh sebab itu serbuk kayu yang digunakan untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain. Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak mengandung minyak ataupun getah.
Peluang Usaha Serbuk Kayu Gergajian untuk Budidaya Jamur Tiram masih sangat menguntungkan, serbuk kayu gergaji juga lebih mudah ditemui dibandingkan media lain seperti sekam yang memerlukan waktu tertentu. Harga serbuk kayu di tempat gergajian berkisar antara Rp 5.000 - Rp 6.000 perkarung dan selalu tersedia sepanjang waktu. Bagi pemilik gergajian kayu, harga tersebut bisa dibilang cukup lumayan untuk sebuah barang buangan. Dan bagi pengusaha jamur tiram, serbuk kayu gergaji masih menjadi media terbaik saat ini.
Analisa usaha budidaya jamur tiram memakai serbuk kayu gergajian.
Biaya pembuatan kumbung 10.000 Baglog (termasuk serbuk kayu) | Rp 2.000.000 |
Biaya pembelian bibit 1.500 X 10.000 | Rp 15.000.000 |
Biaya instalasi dan pemasangan pipa air | Rp 150.000 |
Biaya pegawai tetap @Rp 1.000.000 x 6 bulan | Rp 6.000.000 |
Biaya Listrik @Rp 100.000 | Rp 600.000 |
Biaya Transportasi lainnya | Rp 1.000.000 |
Biaya Produksi | Rp 24.750.000 |
Kemampuan tumbuh jamur setiap baglog
0,4 X 1,80 kg = 0.72 kg/baglog
0,72 X 10.000 = 7200 kg
Jika harga jual jamur tiram di pasar per kilogram Rp.10.000,-
maka Rp.10.000,- x 7.200 kg = Rp.72.000.000,- perolehan kotor penjualan jamur tiram segar
Penghasil Kotor – Biaya Produksi = 72.000.000 – 24.750.000
Keuntungan bersih (6 bln) = 47.250.000
Bagi pengusaha budidaya jamur tiram, asalkan di lakukan dilakukan dengan benar bisa sangat menguntungkan. Untuk budidaya jamur tiram bisa dilihat di BUDIDAYA JAMUR TIRAM.
0 komentar:
Posting Komentar